Sunday, May 12, 2019

Yuk, Jadi Pendengar yang Baik Untuk Teman-Teman Kita!

Hai teman-teman, namaku Nayla Yuripatasha dan kalau kalian telah membaca artiel-artikelku yang kutulis sebelum ini, kalian oasti sudah tahu bahwa nama panggilanku ada beribu. Nah, untuk mempermudah both of you and me, panggil saja aku Nayla atau Yuri, terserah kalian. Aku bersekolah di SMP Labschool Jakarta dan merasa terlalu senang ketika salah satu guruku mengajariku dan teman-temanku untuk membuat artikel dan akun di kompasiana. Kalau tidak, bagaimana aku bisa menulis semua ini?

            Nah, pada artikel kali ini, aku mengambil tema "Menjadi Pendengar yang Baik" lantaran, menurutku akhir-akhir ini beberapa teman-teman kita sedang dalam keadaan yang kurang lebih bisa dibilang buruk. Contohnya, teman-teman kita yang terkena bullying, teman-teman kita yang gagal dikelas atau tidak mendapat nilai yang setara dengan siswa-siswi lainnya, teman-teman kita yang sedang jauh dari kerabat dan keluarga, teman-teman kita yang ditinggal oleh orang yang ia sayangi, teman-teman kita yang putus dengan pacarnya---eh, salah. Wkwkwkwkwk.

            Banyak teman-teman kita yang butuh bantuan. Mungkin, bukan hanya teman-teman kita. Tapi bisa juga keluarga, saudara, dan lain sebagainya. Maka dari itu, kita sepatutnya membantu mereka untuk bangkit kembali dan menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi. Bagaimana? Langkah awal dari semua bantuan yang bisa kita berikan kepada mereka adalah mendengarkan.

            Menjadi seorang pendengar mungkin bukanlah perkara mudah. Mendengarkan saja sih, mudah. Tapi, tetap, ada hal-hal yang perlu kita semua perhatikan ketika kita mendengarkan lalu memberikan masuka-masukan kepada mereka. Hal-hal apa saja sih yang perlu diperhatikan ketika kita menjadi pendegar? Yuk, baca terus artikel ini, ya!



Jangan Memotong, Menyela, atau Mendesah Ketiaka Lawan Bicaramu Berbicara

            Nah, hal pertama yang paling penting adalah jangan memotong, menyela, atau mendesah ketika lawan berbicara. Jika kau memotong pembicaraan mereka, hal pertama yang kemungkinan besar mereka pikirkan tentang dirimu adalah bahwa kamu tak mau mendengarkan mereka. Lalu, dari itu, mereka bisa-bisa langsung kesal atau mood mereka semakin menurun.

            Ingat, membicarakan masalah kepada orang lain itu tak selamanya mudah seperti yang kerap kita pikirkan. Maka, cobalah untuk menghargai dan mendengarkan dengan seksama ketika lawan bicaramu bercerita atau curhat.



Jangan Diam Ketika Mereka Menangis

            Menangis, seperti yang pernah aku katakan pada artikelku sebelumnya, adalah hal yang wajar atau bahkan kelewat wajar. Menangis bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang dan merasa lebih kuat. Tapi, itu bukan berarti kita harus membiarkan mereka ketika menangis bahkan hingga berjam-jam.

            Seseorang menangis, cobalah untuk menghampirinya dan menanyakan alasan mengapa mereka menangis. Walau kau sudah mengetahui alasan mengapa mereka menangis, tetaplah menanyai mereka alasan itu sebagai tanda bahwa kau peduli.

            Ketika orang itu tetap menangis atau malah semakin keras dan tidak mau menjawab pertanyaanmu, mungkin dia sedang butuh waktu sendiri. Biarkan dulu mereka sendiri dan menenangkan diri, jika menurutmu keadaan mereka sudah membaik, coba hampiri lagi mereka dan tanyakan apa yang terjadi.

Jangan lupa untuk memberikan kata penyemangat dan juga nasihat. Namun, bila mereka terlihat tak senang ditanyai walaupun mereka sudah berhenti menangis, mungkin mereka masih membutuhkan waktu sendiri. Biarkan mereka mengurus diri sendiri, tapi jangan lupa untuk tetap bersikap hangat kepada mereka.

            Orang yang menangis cenderung lebih sensitif dari biasanya. Terkadang, mereka tidak bisa menyerap nasihat yang kalian berikan ketika mereka menangis. Bantu mereka tenangkan diri terlebih dahulu sebaiknya, lalu mulai masuk ke permasalahan.

            Orang yang sedang menangis juga biasanya tidak terlalu suka keadaan ramai, walaupun orang-orang disana juga ingin membantunya. Mintalah yang lain untuk menyingkir sebentar dan sisakan orang-orang yang lumayan dekat dengan orang yang menangis satu atau dua orang. Intinya, jangan sampai keadaan menjadi semakin ramai.




Berikan Nasihat dan Saran yang Baik dan Membantu

Memberikan saran atau nasihat adalah hal yang penting. Cobalah membuat dirimu sendiri tertarik dengan cerita mereka atau bahkan memposisikan dirimu dalam posisi mereka agar memudahkan dirimu sendiri untuk memberikan mereka nasihat seusai mereka bercerita. Nasihat ini haruslah bersifat positif dan membantu. Sebelum memberikan saran atau nasihat, ada baiknya untuk memberikan komentar-komentar yang memberikan kesan bahwa kau turut sedih atau menyesal akan apa yang kamu dengar, misalnya:
  • "Sungguh fatal, aku harap aku ada disana ketika semua itu terjadi agar aku bisa membantumu."
  • "Bagaimana dengan keluargamu? Apa mereka baik-baik saja?"
  • "Tolong sampaikan ucapan turut berduka citaku."
  • "Semuanya akan baik-baik saja, aku akan selalu menemanimu."
  • "Seandainya aku ada diposisimu, aku pasti sudah menyerah. Kamu sungguh kuat dapat menghadapi semua itu sendirian."
Jangan memberika komentar-komentar yang membuat mereka merasa lebih buruk lagi seperti,
  • "Ah, itu saja mah mudah."
  • "Yaelah, aku pernah ngerasain yang lebih parah."
  • "Dasar lemah."
  • "Kamu pikir kalau nyeritain ke aku masalahmu bisa selesai?"
  • Dan lain sebagainya.
Nah, komentar-komentar semacam itulah yang 100% harus kamu hindari. Bukannya membantu, komentar-komentar seperti itu hanya akan memperburuk. Disamping itu, kalau kamu mengeluarkan kalimat-kalimat seperti diatas sudah ketahuan jelas kok kalau kamu memang sepertinya tak ada niat untuk membantu. Hehe.

Nah, jangan juga menganjurkan mereka untuk mengomsumsi barang-barang terlarang sekalipun menurutmu dan kebanyakan orang itu bisa membut seseorang merasa lebih baik dan tenang. Seperti jangan sekalipun menyuruh mereka untuk mengkomsumsi obat tidur agar mereka merasa lebih tenang dan lebih mudah tertidur, atau rokok dengan alasan agar bisa membuatmu semakin tenang, dan lain sebagainya.

Bukannya mempermudah, hal-hal seperti itu malah membuat depresi yang mungkin dimiliki mereka semakin menjadi-jadi, ketergantungan terhadap barang-barang itu, kerusakan organ-organ, dan lain sebagainya. Semua itu malah membuat masalah seakan-akan tak ada ujungnya. Dan juga, ingat ini, jangan sekalipun membanding-bandingkan hal yang pernah kamu alami dengan hal yang ia alami. Ini mungkin hanya akan membuatnya semakin down karena meresa dirinya lemah. Dia juga dapat merasa terhina karena kamu membanding-bandingkan dengan keadaan yang jauh jelas berbeda.
Jangan Tunggu Hingga Ia Berbicara

            Jangan hanya menunggunya menceritakan atau curhat kepada kamu. Kamu harus mulai bertanya dan peduli kepadanya. Bila ia menunjukkan sesuatu yang aneh atau ekspresi menyesal, sedih, kesal, dan lain sebagainya, segeralah tanyai dia dan tawarkan batuanmu.

            Jika ia tak ingin menceritakan, terus tanyai dan berusana. Namun, tetap utamakan kenyamanannya dan jangan sampai ia merasa terganggu. Berikut tips-tips dariku:
  • Tanyai dia di waktu senggang
  • Tanyai dia ketika moodnya sedang membaik
  • Jaga selisih waktu ketika kau menanyainya sebelumnya

  • Tetap sabar
  • Selalu terbuka ketika ia terlihat ingin menceritakan
  • Jangan gunakan kata yang kasar dan nada tinggi

  • Jangan sekali-kali memaksanya
  • Utamakan kenyamanannya
  • Jangan ungkit-ungkit masalah-masalahnya yang sebelumnya

 
Jagalah Rahasia Bila Ia Meminta Maupun Tidak

            Kemungkinan besar, hal-hal yang disampaikan seseorang ketika ia curhat bersifat pribadi. Ini menjadi salah satu alasan mereka terkadang tak ingin untuk menceritakannya. Buatlah mereka percaya bahwa kamu akan menjaga rahasianya dengan baik dan tidak akan menceritakan pada siapapun tanpa seizinnya. Selain itu, jangan hanya berbicara, lakukanlah itu dengan baik. Jangan sekali-kali membocorkan rahasia itu walaupun menurutmu kau hanya bercanda.



Nah, sepertiya itu saja dariku. Aku tentu saja menydari bahwa pasti ada kekurangan dan kecacatan di artikel ini, untuk itu, aku akan sangat berterima kasih jika kalian memiliki saran dan kritik mengenai artikel ini dan bermaksud untuk menyampaikannya kepada.
Sampai jumpa!